Gunung ini berada di propinsi Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten karo dekat kota Brastagi. Gunung yang letaknya tidak jauh dari Gunung Sibayak ini mempunyai ketinggian 2.412m dpl, dan merupakan sebuah guung api yang sudah tidak aktif lagi. Hutannya masih asri dan lebat serta bentuknya yang merupakan kerucut sempurna, membuat medan pendakian gunung ini sangat menantang untuk didaki. Untuk mencapai gunung ini bisa dilakukan dari Medan dengan menumpang bus jurusan Kabanjahe dan turun di kota hujan Brastagi. Ada dua bus yang biasa dipakai menuju kesana yaitu Sinabung Jaya dan Sutra. Kedua bus ini berhenti atau ngetem di jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan. dan dari sana dilanjutkan dengan naik angkotan pedesaan yang mempunyai nama "TAKASIMA", angkot ini berada dibelakang terminal Brastagi. Angkot Takasima ini menuju Lau Kawar yang merupakan pintu akses pendakian ke gunung Sinabung. Selain dari Lau Kawar, Gunung Sinabung juga bisa didaki dari arah Selatan yaitu dari desa Mardingding dan Desa Suka Meriah. Hanya saja kedua jalur ini sudah sangat jarang dipakai dan sudah mulai tertutup jalurnya.
Detail akses transportasi ke Gunung Sinabung sbb:
Dari Medan naik bus jurusan Kebang Jahe di Padang Bulan atau dari jalan Letjen Jamin Ginting dan turun di kota Brastagi, Tarifnya Medan - Brastagi Rp.4.000,- per orang. Dari terminal Brastagi dilanjutkan ke Lau Kawar dan hanya ada satu angkotan trayek kesana yaitu trayek TAKASHIMA dengan ongkos Rp.3.000,- per orang.
Rute Pendakian
Danau Lau Kawar ( 1.425 m dpl )
( 03°11'45.0" LU 98°23'11.1" BT )
Danau Lau Kawar ini terletak persis dikaki Gunung Sinabung dan merupakan pintu akses utama pendakian. Ditepi danau kecil ini terdapat camping ground yang sering dipadati oleh para pengunjung yang camping diakhir pekan. Hutan disekitar danu ini masih sangat asli dan lebat.
Pintu Rimba ( 1.557 m dpl )
( 03°11'27.0" LU 98°23'10.6" BT )
Saat mulai mendaki dari Lau Kawar dan melewati perladanan penduduk akan sampai di batas hutan yang biasa disebut disana dengan "Pintu Rimba". Hati-hati melewati posisi pintu rimba ini karena terdapat persimpangan. Jalan yang benar adalah membelok kekiri dan jalan yang salah adalah yang lurus dan akan menggiring pendaki pada jalan buntu yang menyesatkan.
POS I ( 1.641 m dpl )
( 03°11'09.9" LU 98°23'19.5" BT )
Pos I ini bisa dicapai setelah kurang lebih mendaki selama 30 menit dari Pintu Rimba. Pos I ini tidak ada ciri-ciri khususnya hanya 2 pohon tumbang dan sedikit dataran. Pada pos ini terdapat pertigaan, jalur yang benar adalah yang lurus, sedang yang kekanan akan menuju turun dan melambung ke punggungan yang lain.
POS II ( 1.697 m dpl )
( 03°11'00.1" LU 98°23'15.7" BT )
Pos II berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari Pos I. Selepas Pos I jalan setapak terus mendaki dan kita akan mendapati beberapa jalur yang cukup terjal. Tepat sebelum Pos II terdapat sebuah tanjakan yang cukup curam kemiringannya lebih kurang 80 derajat dan cukup tinggi tinggi. Pos II sendiri merupakan sebuah pelataran yang cukup lapang dan bisa memuat 2 tenda.
POS III ( 1.842 m dpl )
( 03°10'52.7" LU 98°23'22.8" BT )
Pos III berjarak kira-kira 30 menit dari Pos II, Pos II sendiri jika dilihat sepintas jauh dari bentuk Pos karena berada pada sebuah tanjakan dan hanya ada tanah datar yang sempit sekali. Bahkan untuk mendirikan tenda ukuran dua orang agak susah.
POS PANDAN ( 1.962 m dpl )
( 03°10'43.4" LU 98°23'21.2" BT )
Pos Pandan ini berada diatara Pos III dan Pos IV, dan berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Pos III. Di pos inilah kita bisa menemukan sumber air, tapi hendaknya ceklah dulu sebelum mendaki dengan petugas ranger di Lau Kawar tentang sumber air ini, terutama sekali dimusim panas.
POS IV ( 2.187 m dpl )
( 03°10'30.0" LU 98°23'24.9" BT )
Pos IV ini berjarak sekitar 30 menit dari Pos Pandan. Pos IV ini adalah pos yang terluas di jalur Lau Kawar ini. Sebuah dataran yang cukup menampung tinga hingga empat tenda. Sebelum mencapai lokasi ini, saat keluar dari daerah Pos Pandan akan bertemu denan daerah terbuka dimana kita bisa melihat jelas danau Lau Kawar dan pedesaan disekitarnya.
PUNCAK UTAMA (2.475 m dpl )
( 03°10'17.3" LU 98°23'26.3" BT )
Sebelum mencapai puncak kita akan dihadapkan terlebih dahulu dengan sebuah tanjakan terjal dengan kemiringan 80 bahkan 90 derajat yang berada didaerah terbuka, tanjakan tebing batu ini dinamakan oleh pendaki setempat dengan nama "TANJAKAN PATAH HATI". Kecelakaan sering terjadi dijalur tanjakan ini, jika pendaki membawa beban ransel yang cukup besar hendaknya berhati-hati sewaktu turun melewatinya. Didaerah puncak Sinabung terdapat tiga puncak yaitu Puncak utama, Puncak Kedua dan Puncak Batu Segal yang oleh pendaki setempat disebut sebagai puncak Flash Gordon. Ketiga puncak ini mengapit sebuah teras yang luas dan datar yang bisa dipakai sebagai lokasi untuk mendirikan tenda. Akan tetapi mengingat angin yang bertiup kencang diteras ini disarankan agar tenda yang didirikan disini merupakan tenda yang memang didisain untuk mendaki gunung bukan untuk camping biasa.
Berikut adalah waypoint koordinat dari GPS untuk rute pendakian dari Lau Kawar:
- 03°11'45.0" LU 98°23'11.1" BT ketinggian 1425m (Danau Lau Kawar)
- 03°11'37.8" LU 98°23'15.5" BT ketinggian 1486m
- 03°11'27.0" LU 98°23'10.6" BT ketinggian 1557m
- 03°11'09.9" LU 98°23'19.5" BT ketinggian 1641m
- 03°11'08.3" LU 98°23'16.8" BT ketinggian 1661m
- 03°11'00.1" LU 98°23'15.7" BT ketinggian 1697m
- 03°11'54.9" LU 98°23'19.3" BT ketinggian 1768m
- 03°11'52.7" LU 98°23'22.8" BT ketinggian 1842m
- 03°10'43.4" LU 98°23'21.2" BT ketinggian 1962m
- 03°10'33.0" LU 98°23'23.7" BT ketinggian 2028m
- 03°10'32.5" LU 98°23'21.8" BT ketinggian 2129m
- 03°10'30.0" LU 98°23'24.9" BT ketinggian 2187m
- 03°10'20.6" LU 98°23'26.2" BT ketinggian 2396m
- 03°10'17.3" LU 98°23'26.3" BT ketinggian 2475m
- 03°10'14.8" LU 98°23'27.1" BT ketinggian 2424m (lokasi camp)
Perijinanan
Perijinan untuk pendakian ke Gunung Sibayak ini tidaklah terlalu berbelit-belit. Untuk retribusi memasuki areal Danau Lau Kawar akan dikenakan Rp.1.500,- per orang dan jika akan mendaki Sinabung kita diharuskan lagi untuk membayar retribusi pendakian Rp.1.500,- orang. Selain itu photo copy KTP juga akan diminta. Di gunung Sinabung ini sudah mempunyai tatacara pengendalian sampah yang baik. Yaitu setiap pendaki akan di cek oleh petugas setempat. (yang dikenal dengan nama petugas SAR Sinabung) peralatan dan makanan yang dibawa agar. Selain memastikan para pendaki mendaki dengan peralatan yang diharuskan juga untuk memastikan pendaki akan membawa turun kembali sampah yang dihasilkan dari perbekalan logistik yang mereka bawa. Usaha ini terlihat cukup manjur, karena sewaktu kunjungan highcamp pada bulan May 2004 terlihat kawasan puncak dan jalan setapaknya bersih dari sampah. Meskipun ada sampah tapi jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Tempat Menarik
Ada banyak sekali tempat-tempat menarik di kawasan gunung Sinabung ini, dan semuanya masih alami dan serta bersih. Berikut adalah beberapa tempat menarik yang kami rekomendasikan.
Danau Lau Kawar
Danau ini terletak diketinggian 1.425m dpl. dan dikelilingi oleh hutan yang masih lebat. Danau yang arti namanya adalah air bening ini banyak dikunjungi oleh para campers diakhir pekan. dan selain itu disini juga terdapat villa yang disewakan dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp.30.000 perkamar dan permalamnya. Danau berair tenang ini masih minim fasilitas, akan tetapi sudah ada penduduk setempat yang berjualan Nasi dengan lauk Indomie atau telor goreng. Dan juga ada kamar mandi yang disewakan Rp.1.000 untuk sekali mandi. Jika mau di danau kita juga bisa mandi, akan tetapi karena daerah ini cukup dingin suhunya sehingga jarang sekali pengujung yang berenang di danau ini. Meurut legenda cerita setempat setempat danau ini terbentuk adalah karena air mata seorang nenek yang sedih dengan kelakuan cucunya. Air mata sang nenk terus mengalir sehingga menenggelamkan desa mereka. Dan menurut legenda desa yang tenggelam tersebut berada didasar danau Lau Kawar ini dengan rumah-rumah yang masih berdiri
Batu Oukup
Batu Oukup adalah batu yang mengeluarkan hawa panas, dan terdapat dibeberapa tempat di Gunung Sinabung. Batu panas ini terbentuk dari aktivitas vulkanologi gunung ini. Banyak pendaki lokal yang memanfaatkan tempat ini untuk bermalam jika mereka tidak membawa tenda. Dengan menempelkan badan mereka kepada diding batu tersebut sudah membuat mereka hangat. Atau jika ingin menikmati sauna alam juga bisa memanfaatkan batu ini.
Kawasan Puncak Gn. Sinabung
Dikawasan puncak Sinabung terdapat sebuah kawah yang cukup besar yang merupakan gabungan dari dua kawah sebelumnya. Selain puncak utama juga ada puncak Kedua dan puncak Batu Segal. Diantara puncak itu terdapat sebuah teras yang lebar. Puncak Batu Segal bisa didaki akan tetapi perlu ekstra hati-hati karena kita harus memanjatnya. pada waktu-waktu tertentu Di Sinabung angin bertiup cukup kencang. Dan akan berbahaya jika menaiki puncak Batu Segal pada saat angin bertiup kencang. Dari puncak utama kita bisa melihat pemandangan seperti dataran tinggi Karo, Danau Lau Kawar, danau Toba, Kota Brastagi dan Kota Prapat